suatu alasan
"Allah mempertemukan untuk satu alasan. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah hanya untuk sesaat atau untuk selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekadarnya. Akan tetapi, tetaplah menjadi yang terbaik diwaktu tersebut. Lakukan dengan tulus. Meski tidak menjadi seperti yang diinginkan. Tidak ada yang sia-sia karena Allah yang mempertemukan."
Tak pernah sia-sia waktu yang dihabiskan untuk mengenal seseorang. Waktu itu aku melakukan dengan sungguh-sungguh, waktu itu aku lakukan dengan tulus. Waktu itu kamu adalah bagian yang terpenting. Yang kuharapkan tuk selamanya..
Meski kini semua menjadi suatu waktu di masa yang lalu, meski kini tidak lagi menjadi bagian yang terpenting, dan menjadi sekedarnya, yang hanya untuk sesaat..
tapi kamu yang dulu telah membentuk aku yang sekarang, yang mengajarkan bagaimana mencintai, bagaimana berbagi.. mengajarkanku untuk berani, dan kembali bangkit berdiri. Mengenalkan arti kehilangan, dan merelakan...
menghapus sedihku berarti menghapus bayangmu, mengubur lukaku berarti mengubur semua kenang.. saat melupakan kenangan pahit, tak terasa kenangan indahpun terlupakan, semua rasa, semua cerita, dihilangkan...dilupakan..
dirimu yang dulu telah menjadi bagian diriku yang sekarang, yang berani berkata lantang dan berani menghadapi kehidupan..
Aku harus tetap menjalani hidup meski tidak denganmu, aku harus bahagia meski bukan bersamamu, aku harus tetap tersenyum meski bukan untukmu, aku harus bisa mencintai selain dirimu..
tak pernah menyesal telah mengenalmu, tak pernah menyesal pernah bersamamu, meski kini tidak lagi menjalin cerita yang sama, namun kau akan selalu menjadi bagian dari kisah hidupku..
Tak pernah sia-sia waktu yang dihabiskan untuk mengenal seseorang. Waktu itu aku melakukan dengan sungguh-sungguh, waktu itu aku lakukan dengan tulus. Waktu itu kamu adalah bagian yang terpenting. Yang kuharapkan tuk selamanya..
Meski kini semua menjadi suatu waktu di masa yang lalu, meski kini tidak lagi menjadi bagian yang terpenting, dan menjadi sekedarnya, yang hanya untuk sesaat..
tapi kamu yang dulu telah membentuk aku yang sekarang, yang mengajarkan bagaimana mencintai, bagaimana berbagi.. mengajarkanku untuk berani, dan kembali bangkit berdiri. Mengenalkan arti kehilangan, dan merelakan...
menghapus sedihku berarti menghapus bayangmu, mengubur lukaku berarti mengubur semua kenang.. saat melupakan kenangan pahit, tak terasa kenangan indahpun terlupakan, semua rasa, semua cerita, dihilangkan...dilupakan..
dirimu yang dulu telah menjadi bagian diriku yang sekarang, yang berani berkata lantang dan berani menghadapi kehidupan..
Aku harus tetap menjalani hidup meski tidak denganmu, aku harus bahagia meski bukan bersamamu, aku harus tetap tersenyum meski bukan untukmu, aku harus bisa mencintai selain dirimu..
tak pernah menyesal telah mengenalmu, tak pernah menyesal pernah bersamamu, meski kini tidak lagi menjalin cerita yang sama, namun kau akan selalu menjadi bagian dari kisah hidupku..