Copas dr blog : devieriana
Wanita cantik itu seperti biasa, selalu
terlihat bersemangat di tengah aktivitas paginya. Senyum cerah
mengembang diantara kedua pipinya. Sapaan hangat pada setiap orang yang
berpapasan dengannya meluncur disela bibir yang tersapu lipstik nude
warna pink. Stiletto Manolo Blahnik & stelan Michael Korrs pagi itu
membalut tubuhnya dengan sempurna. Ah, cantik sekali dia pagi ini. Aura
wajahnya bersinar-sinar bagai gadis yang tengah jatuh cinta..
Ya, dia sedang jatuh cinta.. Bak seorang remaja yang baru mengenal cinta, love is in the air.
Semerbak segar aroma Gucci – Envy Me
langsung menghembus ke seisi ruangan. Sesaat kemudian jemarinyapun
dengan lincah menyalakan laptop & mulai mengetikkan sandi di yahoo
messengernya. Tak lama , dia sudah terlihat asyik dalam perbincangan
maha mesra dengan seseorang diujung sana.
Lelaki itu, seorang eksekutif muda yang
tinggal di benua Eropa untuk menyelesaikan studinya di Jerman. Terpikat
pesona wanita cantik itu dari situs pertemanan. Tak perlu waktu lama
bagi mereka untuk saling bertekuk lutut diujung anak panah sang cupid.
Ya, sampai kini mereka masih jatuh cinta. Cinta seorang wanita &
lelaki dewasa.
Ah, saya lupa bercerita.. keduanya
bukan lagi sosok single yang bisa dengan bebas tebar pesona. Mereka
adalah pasangan suami/istri dari pasangan lainnya. Seorang ibu dari 2
orang putri yang cantik-cantik & seorang ayah dari seorang jagoan
kecil yang sedang lucu-lucunya. Siapa sangka mereka terlibat dalam
ikatan cinta terlarang? Siapa yang bisa melarang sang cupid yang telah
semena-mena meregangkan busur & menancapkan anak panahnya di hati
mereka berdua? Hubungan itu sudah terjalin hampir 3 tahun lamanya tanpa
ada yang mengetahui. Pertemuan-pertemuan singkat yang dirancang
sedemikian rupa disela-sela liburan semester atau cuti panjang, serta
obrolan-obrolan ringan namun seru yang hampir selalu menghiasi chatroom
YM mereka berdua selama hampir 3 tahun terakhir ini.
” Ah, dia benar-benar cantik, smart, keibuan, wanita karir & sosok istri sempurna yang saya cari selami ini.. Aku mencintainya, sepenuh hatiku.. Arrggh, kenapa baru sekarang aku bertemu dengannya? Kenapa tidak sejak dulu? Kemana saja aku ini? Kenapa baru bertemu sekarang?!“, berulang kali lelaki itu menggumam sendiri.
“dia sosok yang sempurna. Nyaris sempurna sebagai seorang pria. Good looking, smart, ngobrol apapun nyambung, sense of humour yang bagus, penyabar, romantis, kondisi sosial ekonomi yang sangat mapan. Benar-benar sosok idamanku.. Ah, andai kami bertemu sebelum aku menikah dengan suamiku ya. Aku mencintainya.. Sungguh..”, angan wanita itu membumbung tinggi ke awang-awang..
Terlalu pintarkah mereka menyembunyikan
rasa & hubungan itu? Atau justru pasangan mereka yang terlalu naif
untuk menyadari siapa gerangan pasangannya?
Ada kalanya rasa cemburu mendadak
menyergap keduanya ketika harus mendengar cerita seru aktivitas keluarga
masing-masing di akhir pekan, atau justru bayangan fantasi yang
menari-nari tiap malam menjelang..
“I’m only your shadow.. I’m just nobody
here. I want more than this. I want SAGA !”, begitu ungkap salah satu
dari mereka ketika cemburu pelahan membakar hati mereka.
Cinta. Siapa sih bisa menolak
kehadirannya? Pun ketika diantaranya sudah berkeluarga. Akankah akhirnya
mereka terjebak dalam cinta semu & fatamorgana? atau harus memilih
keluarga walau hatinya berkata beda?
Kadang cinta bisa datang
sekonyong-konyong di waktu & tempat yang salah. Membuat siapapun
yang dijatuhi panahnya pun jadi bodoh & serba salah..
Jadi sebenarnya siapa sih yang salah? Cinta atau manusianya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar